TORAJATIMES.com

Objektif & Aktual

Assesmen Kompetensi 1.041 ASN Jadikan Titik Balik Reformasi Pelayanan Publik, Pemkab Mamasa Terapkan Sistem Merit

Assesmen Kompetensi 1.041 ASN Jadikan Titik Balik Reformasi Pelayanan Publik, Pemkab Mamasa Terapkan Sistem Merit. Foto: torajatimes.com

MAMASA, TORAJA TIMES.com | Pemkab Mamasa mengawali babak baru dalam reformasi birokrasi dengan pelaksanaan asesmen kompetensi bagi 1.041 ASN. Meski tampak sebagai rangkaian tes biasa, proses ini sesungguhnya menandai perubahan paradigma, dari birokrasi berbasis kedekatan menuju birokrasi berbasis kompetensi.

Langkah ini memperlihatkan sebuah upaya serius untuk menata ulang mentalitas kerja aparatur agar selaras dengan kebutuhan pelayanan publik modernβ€”lebih responsif, tepat tugas, dan profesional.

Pelaksanaan asesmen yang dimulai pada 25–29 November 2025 ini tidak berdiri sendiri. Ia menjadi bagian dari dorongan besar pemerintah pusat, termasuk arahan Presiden Prabowo, untuk memperkuat sistem merit melalui pemetaan kompetensi aparatur di seluruh daerah.

Dalam apel pembukaan, Bupati Mamasa Welem Sambolangi menyampaikan pesan yang mencerminkan semangat perubahan. Ia menekankan bahwa jabatan ASN tidak lagi ditentukan oleh pola lama seperti pendekatan personal atau lobi jabatan. Melalui asesmen ini, penempatan posisi akan berbasis data kompetensi, bukan kedekatan.

Pernyataan Bupati tersebut menjadi sinyal reformasi yang jarang terdengar lantang di daerah. Pesannya menggambarkan upaya memutus mata rantai praktik birokrasi yang selama ini kerap menempatkan ASN tidak sesuai kapasitasnya.

β€œπ΄π‘ π‘’π‘ π‘šπ‘’π‘› 𝑖𝑛𝑖 π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘šπ‘’π‘™π‘–β„Žπ‘Žπ‘‘ π‘˜π‘’π‘šπ‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘Žπ‘› 𝐴𝑆𝑁 π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘˜π‘Žπ‘› π‘˜π‘œπ‘šπ‘π‘’π‘‘π‘’π‘›π‘ π‘–π‘›π‘¦π‘Ž. π½π‘–π‘˜π‘Ž π‘ π‘’π‘ π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘ π‘’π‘Žπ‘– π‘˜π‘’π‘šπ‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘Žπ‘›π‘›π‘¦π‘Ž, π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘π‘™π‘–π‘˜ π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘. π‘†π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿβ„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘‘π‘–π‘‘π‘Žπ‘˜ π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘™π‘Žπ‘”π‘– π‘™π‘œπ‘π‘– π‘—π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›,” π‘’π‘—π‘Žπ‘Ÿ π‘Šπ‘’π‘™π‘’π‘š.

Pandangan serupa datang dari Kepala Kantor Regional IV BKN Makassar, Nanang Subandi, yang menjadi tim penguji. Ia menilai Pemkab Mamasa sebagai pemerintah daerah pertama di Sulawesi Barat yang menerapkan pemetaan komprehensif pejabat melalui asesmen. Penilaiannya bukan sekadar pujian, melainkan pembacaan terhadap keberanian daerah mengambil langkah reformasi yang sering kali dianggap sensitif.

Nanang menjelaskan bahwa asesmen bukan hanya tes formalitas, tetapi perangkat utama dalam manajemen talenta pemerintahan. Melalui asesmen, pemerintah dapat memetakan potensi, kapasitas belajar, kecerdasan interpersonal, serta kemampuan teknis seorang ASNβ€”unsur yang menentukan kualitas birokrasi.

β€œπΌπ‘›π‘– π‘ π‘’π‘—π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘˜π‘’π‘–π‘›π‘”π‘–π‘›π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘–π‘‘π‘’π‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘Žπ‘π‘œπ‘€π‘œ π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘šπ‘’π‘šπ‘Žπ‘ π‘‘π‘–π‘˜π‘Žπ‘› π‘˜π‘œπ‘šπ‘π‘’π‘‘π‘’π‘›π‘ π‘– 𝐴𝑆𝑁 π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘Ÿ-π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘Ÿ π‘šπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘’β„Žπ‘– π‘˜π‘Ÿπ‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› π‘šπ‘Žπ‘ π‘¦π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘Žπ‘‘,” π‘’π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘π‘›π‘¦π‘Ž.

Dari sudut pandang pelayanan publik, kebijakan ini merupakan langkah strategis. ASN yang bekerja pada posisi sesuai keahliannya lebih mampu mengambil keputusan, lebih produktif, dan lebih cepat memahami kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, asesmen bukan sekadar proses teknis, melainkan investasi jangka panjang untuk kualitas birokrasi Mamasa.

Selain itu, kebijakan ini memutus pola penempatan jabatan berbasis loyalitas personal. Dalam konteks modernisasi birokrasi, perubahan ini menjadi sinyal bahwa Mamasa berusaha bergerak lebih cepat dibanding beberapa daerah lain di Sulbar.

Menghadapi tantangan kompleks era digital dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, Pemkab Mamasa tampak tidak ingin berjalan dengan pola lama. Reformasi birokrasi yang lebih transparan dan terukur menjadi jalan menuju pemerintahan yang adaptif, dapat dipercaya, dan lebih dekat dengan kebutuhan warga.

Asesmen ini pada akhirnya menjadi simbol: bahwa keberhasilan pelayanan publik tidak hanya bergantung pada jumlah ASN, tetapi pada kualitas, kompetensi, dan kesesuaian penempatan mereka. (*)

Penulis : Leo
EditorΒ  Β : Eno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini