TORAJATIMES.com

Objektif & Aktual

Gelar Workshop Geopark Toraja di Ke’te Kesu’, Bupati Toraja Utara Minta Media Mensosialisasikan Pentingnya Inisiatif Geopark Toraja

Gelar Workshop Geopark Toraja di Ke'te Kesu', Bupati Toraja Utara Minta Media Mensosialisasikan Pentingnya Inisiatif Geopark Toraja, Rabu (23/7/2025). Dok/foto: torajatimes.com

TORAJA UTARA, TORAJA TIMES.com | Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara kembali menggelar Workshop Geopark Toraja selama dua hari di dua lokasi yakni di obyek wisata Ke’te Kesu’ yang dilaksanakan hari ini, Rabu (23/7/2025) dan besok di Kalimbuang Bori, Kamis (24/7/2025).

 

 

Ketua Masata Toraja Utara, Damayanti Batti (tengah) bersama 2 orang Narasumber, Prana Rama Suaebo, ST inisiator Geopark Toraja (kanan berdiri) dan Dedy Irfan Bachri, ST, General Manager Unesco Geopark Maros Pangkep (kiri)kegiatan Workshop Geopark Toraja di Ke’te Kesu’, Rabu (23/7/2025). Dok/foto: torajatmes.com

Kegiatan Workshop Geopark Toraja ini menghadirkan Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, Kepala Bappelitbangda Toraja Utara, Yohanis Rerung Sau’, Ketua Masata (Masyarakat Sadar Wisata) Toraja Utara, Damayanti Batti, dua orang pemateri atau narasumber, Tokoh Masyarakat dari kecamatan dan lembang/kelurahan, serta para Camat.

Pelaksanaan kegiatan Workshop Geopark Toraja di obyek wisata ke’te kesu’ di buka langsung oleh Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong.

Sebelumnya, Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Workshop Geopark Toraja telah diikuti sejak dirinya wakil bupati, bahkan bupati menyampaikan bahwa ini bagian dari inisiatif latimojong dan target dari program kerja alumni unhas, jadi saya pikir kita sudah on the trek dan ini pentingnya kita memiliki geopark nasional yang kita harapkan naik kelas menjadi Geopark Unesco.

Bupati menjelaskan bahwa apa benefitnya buat kita, ia menyebutkan bahwa banyak sekali dan bupati mendengar ada 60 yang di usul dan 18 lokasi yang akan ditindaklanjuti.

“Secara sederhana, batu atau apapun yang menjadi warisan kita, kalau batu batu ini kalau sudah di eksploitasi maka sudah tidak bisa tergantikan lagi. Mau bagaimanapun kalau batu itu keluar dieksploitasi jadi tambang mineral ukn logam dan batuan yang istilahnya sekarang galian c, itu sudah tidak bisa lagi diganti dengan konkrit atau apapun,” ucap Frederik Victior Palimbong.

Kepala Dinas PerkimtanLh Toraja Utara, Robyantha Popang (kiri) dan Tokoh Masyarakat saat menghadiri Workshop Geopark Toraja di Ke’te Kesu’, Rabu (23/7/2025). Dok/foto: torajatimes.com

Bupati juga menegaskan bahwa kita konsisten melarang tambang galian C yang ilegal dan hampir semua di tempat ini, itu dilakukan di tempat yang bagian dari geopark, potensi geopark. Ia mencontohkan seperti tambang di lembang parinding yang dekat dengan lembang buntulobo’ dan yang di singki’ sudah sebagian juga sudah rusak, ini menjadi perhatian kita (red-pemerintah).

Frederik juga menyampaikan terkait benefit lain, kalau selain kelestarian alam manfaat ekonominya jauh lebih besar dibanding kalau mengambil batunya dan menjual. Bupati mencatat bahwa PAD Toraja Utara dari tambang mineral bukan logam dan batuan atau sederhananya dari tambang galian C, PAD nya itu tidak sampai Rp70 juta diseluruh Toraja Utara. Bahkan Bupati menyebutkan bahwa Rp70 juta ini sesuatu yang mudah untuk didapatkan, entah itu bantuan dari pemerintah pusat dari Unesco kalau sudah masuk menjadi taman nasional geopark unesco atau bahkan dari pengelolaan wisata.

“Bupati menyebutkan bahwa pengelolaan pariwisata di Marimbunna Tikala, Buntulobo’ dan Sumalu ini akan menjadi orientasi pemerintah bagaimana melestarikan alam dan melestarikan budaya itu sudah cukup, jangan bermimpi mau kaya dari hal-hal yang ilegal, itu sudah lewat,” ucap Frederik.

Bupati juga menyambut baik dari kehadiran teman-teman media (wartawan) yang mengikuti kegiatan workshop geopark toraja ini untuk membantu kita untuk mensosialisasikan dan membantu kita menyampaikan ke masyarakat, pentingnya inisiatif geopark ini.

Ketua Masata Toraja Utara, Damayanti Batti berikan sambutan pada kegiatan Workshop Geopark Toraja di Ke’te Kesu’, Rabu (23/7/2025). Dok/foto: torajatimes.com

Ketua Masata (Masyarakat Sadar Wisata) yang juga Ketua TP PKK Toraja Utara, Damayanti Batti dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak dirinya berada di Toraja tahun 2021 sudah mendukung geopark yang ada di Toraja Utara. Dan untuk tahun ini ada tindaklanjut sehingga nantinya geopark Torja bisa di dapatkan secara nasional.

Damayanti menyebutkan bahwa tahun lalu (2024) aksesor geopark nasional datang ke Toraja dan berbincang dengan kami (red-Masata) dan beliau sangat mendorong kita untuk bisa melanjutkan geopark Toraja, karena potensinya sangat luar biasa. Dan untuk syarat-syarat yang harus dipenuhi ada semua di sini (Toraja Utara).

“Oleh karenanya, kami berharap tahun ini (2025) kita bisa gas full untuk geopark toraja. Damayanti juga menyampaikan bahwa untuk setahun hanya satu geopark secara nasional, jadi kita harus berlomba dengan daerah-daerah lain, karena yang antri juga mau jadikan geopark secara nasional,” kata ketua Masata Toraja Utara.

“Mudahan Geopark Toraja bisa masuk antrian pertama tahun ini, karena kita sudah mendaftar sejak tahun 2024 lalu dan semoga bisa terwujud tahun ini 2025, dan kedepannya kita sudah bisa mendaftar Geopark secara Internasional (Unesco) sehingga kita bisa di akui oleh dunia,” ujar Ketua Masata Toraja Utara.

Ia juga menyebutkan bahwa akan dijelaskan oleh narasumber apa keuntungan jika kita punya geopark, dan slaah satu disebutkan oleh ketua masata adalah alam kita pasti lestari, karena kalau kita sudah menjadi geopark nasional apalagi internasional, kita tidak sembarang lagi menebang pohon, tidak sembarangan membangun dikawasan geopark. Ini agar supaya flora dan fauna dapat terjaga dan juga budaya disekitar geopark itu bisa lestari.

Damayanti juga menyebutkan bahwa sudah ada beberapa daerah yang masuk geopark indonesia yakni geopark belitung, geopark maros, geopark batun bali dan geopark toba. Dan itu memberilan ekonomis dan juga memberi dampak pariwisata di daerah-daerah yang memiliki geopark.

“Sebagai Ketua Masata Toraja Utara sangat mendukung dan terbuka terkait hal-hal yang bisa kami bantu, silakan menyampaikan kepada masata, dan kami akan siap membantu program-program dari pemerintah,” Ungkap Damayanti Batti, Ketua Masata Toraja Utara.

Sekretaris Dinas Pariwisata, ibu Sobon Sarira mewakili Kepala Dinas Pariwisata Toraja Utara menyampaikan diawal sambutannya bahwa Workshop Geopark Toraja tahun 2025 ini mengangkat tema “Workshop Geopark Toraja Menuju Geopark Nasional”. Ia mengatakan bahwa tema ini sangat relevan dan strategis mengingat potensi yang dimiliki Toraja. Tidak hanya dari segi budaya pariwisata tetapi juga warisan geologi yang unik dan tak ternilai.

Sobon Sarira juga mengatakan bahwa Toraja adalah anugrah dari Tuhan dimana keindahan alam dan budayanya yang sangat unik yang menjadikan Toraja sebagai salah satu destinasi pariwisata terkemuk di indonesia bahkan di dunia.

Ia meyebukan bahwa Toraja menyimpan jejak-jejak geologi yang memukau, batuan kuno, gua gua eksotis, semua ini mempunyai potensi yang dapat dikembangkan melalui konsep geopark yang akan menjadi pondasi pembangunan Toraja yang lebih berdaya saing dan lestari.

“Menuju Geopark Nasional, tentu banyak tantangan yang akan diselesikan, jadi diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, akademis, tokoh masyarakat, pelaku pariwisata dan seluruh stakeholder,” ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Sobon Sarira.

Disampaikan juga Kepala Bappitbangda Toraja Utara, Yohanis Rerung Sau’ bahwa berdasarkan peraturan Presiden nomor 9 tahun 2019 tentang pengembangan taman bumi atau geopark, pada pasal 9 disebutkan bahwa suatu kawasan ditetapkan menjadi geopark apabila memenuhi kriteria diantaranya adalah telah ditetalkan sebagai warisan geologi geo eriteis, memiliki warisan geologi georiteis yang terkait dengan adat keragaman geologi yang menonjolkan situs-situs yang bernilai tinggi seperti batuan unik, gunung merapi, kars dan bentangan alam lainnya.

Yohanis Rerung berharap bisa salahsatu yang di usulkan, karena kita lihat secara alami ada di Toraja. Ia juga menyampaikan bahwa ada juga keragaman hayati seperti flora dan fauna yang unik serta ekosistem yang terjaga, dan juga ada keragaman budaya. Jadi dari ketiga yang disampaikan oleh Kepala Bappelitbangda Toraja Utara masuk semua untuk di usulkan sebagai geopark nasional.(*)

Penulis : Eno
EditorĀ  : Rahmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini