“Kecewa” Tak Satupun Pemuda Pangala Dilibatkan Kepanitiaan The Legend of Pongtiku II 2025
TORAJA UTARA, TORAJA TIMEScom | Pelaksanaan The Legend of Pongtiku II 2025 yang di laksanakan selama 4 hari, di mulai dari tanggal 8 – 11 Juli 2025 telah selesai. Banyak kesan yang dapat diambil dari kegiatan tersebut.
Namun ada juga yang menaruh kecewa terkait kegiatan The Legend of Pongtiku II 2025 ini. Salah satu pemuda asal Pangala, sebut saja Ardi Lulun yang menyampaikan kekecewaannya dan kekesalannya karena tak ada satupun anak muda atau pemuda yang di libatkan masuk sebagai panitia The Legend of Pongtiku II di tahun 2025 ini. Padahal kegiatan The Legend of Pongtiku I tahun 2024 lalu banyak pemuda pangala yang ikut terlibat dalam kepanitiaan, kok tahun ini tidak ada sama sekali,” kesal Ardi Lulun.
Ardi Lulun menyebutkan bahwa semeriah dan seindah apapun pelaksanaan sebuah acara jika tidak melibatkan pemuda lokal dalam kepanitiaan, akan menimbulkan keributan. Seperti terjadi pada acara Peringatan Hari Pahlawan Nasional Pongtiku yang berlangsung 4 hari, dari tanggal 8 – 11 Juli 2025.
Panitia pelaksana kegiatan yang dibentuk Pengurus Pusat PMTI (Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia) terkesan dominan bekerja tanpa melibatkan pemuda setempat.
Alhasil, muncul sorotan dan protes dari pemuda Pangala’. Salah satu sorotan, datang dari seorang pemuda Pangala’ bernama Ardi Lulun. “Kami kecewa kenapa kami masyarakat Pangala’ tidak ada satupun dilibatkan sebagai panitia di event The Legend of Pongtiku ll. Ini Pahlawan Nasional Pongtiku lahirnya di sini di Pangala’ bukan di bawah. Tapi kenapa semua panitia orang di bawah,” tegas Ardi dihadapan ribuan masyarakat di acara sisemba, Kamis (10/072025).
Ardi mengaku kecewa atas kepanitiaan yang ada karena tidak dilibatkan sebagai panitia lokal. ”Yah, paling tidak dilibatkan pada kegiatan di Pangala’,” beber Ardi. Pihaknya, kata dia, tidak dilibatkan dalam panitia event “The Legend of Pong Tiku II”. “Anggaran yang kami ajukan untuk biaya kegiatan sisemba’ (adu kaki) malah jauh sekali dari yang kami ajukan,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Saprianto Sarungu’ yang juga pemerhati masalah-masalah sosial kemasyarakatan, meminta agar soal kepanitiaan itu tidak dibesar-besarkan.
“Saya minta tolong masalah itu tidak dibesar-besarkan. Apalagi kalau bicara masalah anggaran yang tidak terealisasi sesuai proposal. Malu kita kalau paska pelaksanaan HUT Pong Tiku menyisakan masalah atau ada suara-suara sumbang di luar. Ini perayaan hari ulang tahun pahlawan nasional jagalah marwahnya,”imbuh Saprianto Sarungu’.
“Untuk Pengurus Pusat PMTI tolong dievaluasi kerja panitia untuk perbaikan ke depan agar kejadian yang sama tidak terulang,”pungkas Saprianto. (*)
Penulis : Eno
Editor : Rahmad
Tinggalkan Balasan