Tidak Dilibatkan Lagi Kegiatan GPM, Yofita Sampe Allo Gelar Kios Pangan Murah di Bokin Pakai Kios Pangan Rante Kata
TORAJA UTARA, TORAJA TIMES.com | Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Yofita Sarlota Sampe Allo kembali angkat bicara setelah dirinya di tuding oleh Kepala Dinasnya bahwa menggelar pasar murah di lapangan bakti tanpa sepengetahuan dan sampai di teriaki dituduh korupsi, membohongi rakyat, ambil uangnya rakyat dan manipulasi rakyat. Kegiatan pasar murah ini digelar pada selasa, 29 Juli 2025 lalu di lapangan Bakti Rantepao.
Yopita Sampe Allo menjelaskan dan mengklarifikasi bahwa sebelum menggelar pasar murah di lapangan bakti rantepao, dirinya berkonsultasi lebih dulu ke Bolog Palopo, menanyakan harga beras untuk 5 kg. “Bulog Palopo menyampaikan bahwa harga beras untuk 5 kg sebesar Rp12.500, itu harga het,” kata Yofita sore tadi, Senin (25/8/2025).
Setelah sudah melakukan konsultasi ke Bulog Palopo terkait harga het beras, dirinya bermohon ke Bulog Palopo untuk menggelar pasar murah di lapangan bakti dengan menjual seharga Rp60 ribu per 5 kg atau Rp12 ribu per kg. “Jadi tidak ada masalah sama sekali, itu kata orang bulog palopo kepada ibu Yofita Sampe Allo. Bahkan pihak Bulog Palopo juga menyampaikan bahw harga het yang paling tinggi itu Rp12.500 jadi kamu balance, tidak ada masalah sama sekali,” ucap Yofita Sarlota Sampe Allo, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan ini.
Ia juga menyampaikan bahwa setelah melakukan penjulan beras murah kepada masyarakat, dirinya mau dipenjarakan oleh kepala dinasnya. Lalu dirinya membantah apa salah saya dan dimana salah saya dipenjualan. “Setelah dikonfirmasi ke palopo tidak ada kesalahan dan itu aman, dan tidak mungkin saya mau tentukan harga sendiri, dimana keberanian saya untuk menaikkan harga, itu tidak bisa,” jelas Yofita Sampe Allo.
“Dia juga menyampaikan bahwa Kepala Dinas Paulus Batti kalau kita melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) selalu maunya ada uang atas nama bupati, dia selalu minta uang atas nama bupati, kita mau ambil darimana sementara penjualan baru terjadi tahun ini dan selama ini Bulog yang kelola, bukan kita (red-dinas ketapang), kita hanya perantara,” terang Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan.
Kepala Bidang Ketersediaa dan Distribusi Pangan, Yofita Sarlota Sampe Allo juga menyampaikan setelah kejadian dilapangan bakti rantepao, dirinya tidak lagi dilibatkan untuk melaksanakan pasar murah, padahal itu bidang saya dan tanggungjawab saya.
“Ya, kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau Pasar Murah selanjutnya langsung ditangani oleh kepala dinas, Paulus Batti dan tidak melibatkan saya lagi selaku kepala bidang yang menangani kegiatan tersebut,” kesalnya.
“Karena tidak dilibatkan langsung dalam kegiatan pasar murah lagi, Yofita Sarlota Sampe Allo selaku Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan melakukan kepedulian terhadap warganya yang ada di Bokin dengan menggelar kios pangan dan menggunakan kios sendiri dengan nama “Kios Pangan Rante kata”.
Yofita Sarlota Sampe Allo sebelum melakukan kios pangan murah di Bokin dengan menggunakan nama kiosnya, dirinya juga melakukan konsultasi ke Bulog Palopo dan itu di perbolehkan dan tidak masalah. Terkait harga beras, itu sudah di tentukan dari Bapanas (Badan Pangan Nasional) dengan harga het Rp12.500.
Ia juga menyampaikan bahwa beras yang di jual di Bokin melalui kiosnya sesuai harga het dari Bapanas atau dari Bulog Palopo.
“Dia juga mengatakan bahwa penjualan beras murah yang dilkukan di Bokin baru pertama kali dan sudah menjual sebanyak 2 (dua) ton dengan harga Rp12.500/kg sesuai harga het yang di tentukan dari Bapanas atau Bulog,” Ucap Yofita.
Ditanyakan, apakah ada warga Bokin keberatan atau merasa berat dengan harga Rp12.500/kg atau Rp62.500 per 5 kg, Yopita mengatakan tidak ada yang keberatan dan merasa berat atau mahal. Malah warga atau masyarakat sangat senang dan terbantu dengan adanya beras subsidi dan sangat bersyukur, karena di Bokin banyak warga yang gagal panen, sehingga dengan adanya beras murah yang saya lakukan melalui kios pangan rante kata mereka sangat terbantu dan sangat bersyukur.
“Ya, saya berharap dengan adanya Kios Pangan Rante Kata bekerjasama dengan PT Bulog Palopo dapat membantu dan meringankan kebutuhan pangan masyarakat yang ada di Bokin,” ujar Yofita Sarlota Sampe Allo.
Ditambahkan Yofita Sarlota Sampe Allo bahwa dengan dirinya menggelar kios pangan murah (pangan murah) dengan memakai Kiosnya sebagai fasilitas untuk masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan pribadi, tetapi lebih dari kepedulian sebagai sesama warga Bokin. “Jadi jangan dianggap dengan saya melakukan kios pangan (pangan murah) untuk mencari keuntungan materil, ini semata hanya persoalan kemanusiaan dan membantu masyarakat yang ada di wilayah Bokin,” pungkas Yofita Sarlota Sampe Allo yang juga mantan camat Rantebua. (*)
Penulis : Eno
Editor : Rahmad
Tinggalkan Balasan