Viral Dimedsos: Dituding Menerima Amplop dari Sekolah-Sekolah Saat Lakukan Pemeriksaan, Inspektur Inspektorat Toraja Utara Bantah dan Klarifikasi
TORAJA TIMES.COM – TORAJA UTARA | Inspektur Inspektorat Kabupaten Toraja Utara, Joni Kantong di ruang kerjanya pagi tadi, Selasa, 4 Februari 2025 melakukan klarifikasi terkait adanya postingan di salah satu akun media sosial sebut saja Kampanye Virtual Pemimpin Masyarakat Torut PS-24 pada tanggal 2 Februari 2025, yang menyatakan bahwa Inspektorat dalam melakukan pemeriksaan penggunaan Dana BOS dipastikan tidak akan ada satupun temuan karena metode peneriksaannnya sudah di atur (by design).
Bahkan ada juga tudingan menyatakan bahwa inspektorat memanggil kepala sekolah dan bendahara dengan membawa stumpuk laporan pertanggunggjawaban yang sudah di stel sedemikian rupa, juga ada amplop yang sudah di segel didalam MAP sebagai oleh oleh dari pihak sekolah. Dengan tegas saya bantah apa yang di tuduhkan semuanya itu tidak benar.
“Dan melalui klarifikasi saya selaku Inspektur Inspektorat di media toraja times ini, apa yang di sampaikan oleh saudara YS di media sosial semuanya tidak benar, saya sudah berbicara juga sama saudara YS melalui via selulernya untuk menyebutkan sekolah mana dan siapa staf inspektorat yang di berikan amplop oleh pihak sekolah,” tegas Joni Kantong, Inspektur Inspektorat Kabupaten Toraja Utara.
Joni Kantong juga sudah mengumpulkan semua stafnya dan menanyakan langsung, apakah benar berita yang di posting dimedia sosial itu benar. Semua stafnya mengatakan kami tidak pernah melakukan hal itu. Dan saya yakin 100 persen bahwa kami tidak pernah melakukan hal yang di tuduhkan itu, karena setiap kami turun ke lapangan untuk baik audit maupun reviu kami sudah menyampaikan jangan pernah menerima atau meminta kepada objek pemeriksaan.
Joni Kantong juga menyampaikan bahwa untuk awal tahun 2025 ini, Inspektorat melakukan Reviu kepada sekolah-sekolah bukan melakukan Audit atau Pemeriksaan, dan ini dimulai pada bulan januari sampai akhir februari. “Jadi harus dibedakan Reviu dan Audit.
Dirinya juga menyampaikan bahwa reviu itu hanya penelusuran angka-angka atau pencocokan angka-angka penerimaan dan realisasi, apakah sudah diterima dan di realisasikan semuanya dan disitu akan didapatkan saldo tunai atau saldo bank. Kalau Audit itu, memeriksa secara rinci belanja-belanja, baik itu nota pesanan, faktur kwitansi, SK, surat tugas dan semua yang terkait dengan pengelolaan keuangan yang dibelanjakan untuk dipertanggungjawabkan yang sah dan legal,” ungkap Inspektur Inspektorat Toraja Utara.
“Ia juga menyebutkan bahwa dalam Audit atau pemeriksaan di sekolah-sekolah bukan hanya Kepala Sekolah dan Bendahara yang di minta keterangannya, tapi semua guru-guru, dan siswanya untuk mencari kebenaran pengeluaran tersebut dan untuk mencari terkait belanja-belanja tersebut. Dan kami tanyakan apa yang ada di kwitansi sesuai,” ujar Joni Kantong.
Kami dalam melakukan tugas sudah dibekali dengan aturan dan etika pemeriksaan, dan tidak boleh menekan serta kami tidak bisa mengintimidasi dan kami tidak boleh menerima sesuatu apalagi meminta sesuatu. Jadi berita yang sampaikan oleh saudara YS itu tidak betul,” jelas Joni Kantong selalu Inspektur Inspektorat Toraja Utara.
Berikut bunyi kutipan yang ada di media sosial:
Kegiatan Inspektorat Torut sudah selesai memeriksa penggunaan dan BOS, saya pastikan tidak akan ada satupun temuan karena metode pemeriksaannya yang sudah diatur(by design)..kepala sekolah dan bendahara di panggil ke inspektorat dengan membawa setumpuk laporan pertanggungjawaban yang sudah disetel sedemikian rupa, kwitansi pembelanjaan yang distempel menyerupai aslinya. Ada juga amplop yang sudah di segel didalam MAP sebagai oleh oleh dari sekolah. Kalau metode pemeriksaan melibatkan guru2 maka tentu hasilnya akan lain. Sebagai bahan bagi kita semua bahwa 50% penggunaan dana BOS hanya diketahui oleh Kepala sekolah dan Bendahara.
Saran kepada pemerintahan Dedy Andrew kedepan agar bendahara disetiap sekolah menjadi perhatian khusus…jebolnya dana BOS rata2 ada pada bendahara sekolah yang tidak berintegritas, ada juga yang “takut” sama kepala sekolah.demikian hasil investigasi lapangan yang dilakukan oleh team kami.
Kurre sumanga’
Penulis : Eno
Editor : Fadli
Tinggalkan Balasan