TORAJATIMES.com

Objektif & Aktual

Cegah Menularnya Virus Babi, Satpol PP Toraja Utara Pulangkan 2 Mobil Babi ke Daerah Asal

TORAJA TIMES.COM – Toraja Utara | Menanggapi maraknya Isu Africa Swine Fever (Virus Flu Babi Afrika) Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan menyiapkan sejumlah cara agar dapat mengantisipasi hal-hal tersebut, diantaranya melakukan sosialisasi melalui media sosial dan besok Minggu, 23 April 2023 tepatnya di hari pasar bolu akan langsung mensosialisasikan dan sekaligus membagikan brosur tentang, apa itu Virus Flu Babi Afrika dan bagaimana cara penangananya.

Menghindari maraknya terjadi kematian pada babi di luar kabupaten Toraja Utara, maka Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan di bekap oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mulai menyiapkan instruksi larangan pengiriman ternak babi ke Kabupaten Toraja Utara.

“Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Lukas Pasarai Datubari dan Kepala Satpol PP Toraja Utara, Rianto Yusuf saat di konfirmasi melalui Via Selulernya Sabtu sore (22/04/2023).

Saat di tanya apakah sudah ada surat instruksi dari Bupati terkait larangan pengiriman babi dari luar Kabupaten Toraja Utara, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Toraja Utara Lukas Pasarai Datubari mengatakan bahwa belum ada instruksi atau surat dari Bapak Bupati, dengan adanya kabar atau berita yang beredar terkait adanya ternak babi yang banyak mati di Toraja Utara, maka kami dari Dinas Pertanian dan Peternakan bersama Bapak Sekda Salvius Pasang turun langsung meninjau kandang-kandang babi yang ada di Pasar Bolu.

“Kami turun mengecek langsung untuk memastikan apa benar ada babi yang mati di Pasar Bolu, setelah kami turun meninjau, tidak ada satupun babi yang terlihat sakit. Kami juga sudah menyampaikan kepada para peternak dan pedagang dipasar bolu dan agar secepatnya melapor ke kantor dinas Pertanian apabila ada gejala sakit pada babinya. Jangan sudah mati dan di tanam baru di melapor ke kami Dinas Pertanian. Bagaimana bisa kami tau, kalau sudah di tanam.

Untuk itu kami sampaikan agar dilaporkan ke kami Dinas Pertanian sehingga kami bisa mengambil sampelnya untuk di uji di laborotorium, dan hasilnya dapat diketahui, apakah babi yang mati ini terserang virus yang dimaksud,”ujar Kadis Pertanian dan Peternakan kepada Toraja Times.com.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan mengatakan bahwa pencegahan-pencegahan itu tidak hanya diterapkan oleh peternak babi, namun juga diharapkan dilakukan warga yang memelihara babi secara mandiri.

Lukas Pasarai Datubari menambahkan bahwa walaupun belum adanya surat atau instruksi dari Bapak Bupati, kami dari Dinas Pertanian dan Peternakan di bantu dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus memantau masuknya ternak babi di Toraja Utara. “Saya bersama bapak Sekda kemarin sudah turun langsung, dan bapak Sekda sudah menginsruksikan kepada Satpol PP agar mengecek babi yang masuk di Toraja Utara. Jadi Satpol PP sudah mulai melakukan penjagaan ketat di perbatasan dan di pasar bolu. Apalagi besok Minggu 23 April itu hari Pasar Bolu,”pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan juga menyampaikan bahwa dengan banyaknya babi yang mati dari luwu utara, sampai hari ini belum ada kepastian tentang matinya ternak babi disana. Kami terus berkoordinasi kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Peternakan terkait maraknya dan banyak babi yang mati di sana,”terang Lukas Pasarai.

Juga disampaikan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Ka.Satpol PP) Rianto Yusuf saat di hubungi melalui via selulenya mengatakan bahwa berdasarkan perintah bapak Sekda Toraja Utara untuk memantau dan menjaga ketat masuknya ternak babi dari luar Toraja.

“Ia juga menyampaikan bahwa pada jumat malam, 21 April 2023 di depan kantor Bupati Marante ada 2 mobil yang membawa babi masuk Toraja Utara dan kami melarang masuk dan meyuruh kembali ke daerah asalnya,”ucap Rianto Yusuf.

Rianto Yusuf menjelaskan bahwa masuknya 2 mobil atau sekitar 50 ekor babi berasal dari Luwu Utara tadi malam (jumat, 21 April 2023) untuk sementara kami melarang masuk ke pasar bolu. Ini untuk mencegah adanya penyakit babi atau babi yang mati terkena virus yang banyak terjadi di luwu utara,”tegas Kepala Satpol PP.

Disampaikan juga bahwa kami dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diminta untuk membantu dan membekap dinas pertanian dan peternakan untuk memonitoring dan melakukan penjagaan ketat masuknya babi di Toraja Utara,”pungkas Rianto Yusuf. (*)

Editor : Eno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini