TORAJATIMES.com

Objektif & Aktual

Waspada Perdagangan Orang Melalui Aplikasi Michat di Toraja Utara, Kasat Reskrim Ungkap Dan Amankan 6 Orang Pelaku

TORAJA TIMES.COM – TORAJA UTARA | Satuan Reserse Kriminal Polres Toraja Utara mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)/Traficking melalui aplikasi Michat.

Kasus ini terungkap setelah Personel Resmob Polres Toraja Utara mendapat informasi adanya kegiatan Prostitusi yang diduga dilakukan oleh beberapa orang berinisial ERS (23), RSD (28), dan SRY (30) di wilayah Bolu, Kelurahan Rantepaku, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara.

Menindak lanjuti informasi tersebut Sabtu (05/08/2023), Tim Resmob dipimpin langsung Kasat Reskrim Iptu Aris Saidy, SH kemudian mendatangi lokasi yang dimaksud, saat berada dilokasi yang merupakan sebuah rumah kost, Petugas menemukan beberapa orang perempuan yang diduga Korban Prostitusi beserta dengan para mucikarinya.

Dari keterangan para Korban berinisial WST (38), YLT (25), dan MWM (28), kegiatan prostitusi tersebut ditengarai oleh ERS (23), RSD (28), dan SRY (30) yang merupakan penyedia jasa melalui aplikasi Michat dengan mendapat keuntungan berupa uang dari hasil para Korban melayani tamunya.

Selain mengamankan para Pelaku penyedia jasa, turut diamankan oleh petugas barang bukti 4 unit Handphone yang digunakan dalam kegiatan prostitusi dan uang tunai sebesar Rp450.000.

“Saat di konfirmasi Kasat Reskrim Iptu Aris Saidy membenarkan pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tersebut.

Para Tersangka ERS, RSD, dan SRY sudah diamankan di Mapolres Toraja Utara untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut,”terang Kasat Reskrim.

Adapun pasal yang disangkakan yakni sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat 1 UU no.21 tahun 2007 tentang pemberantasan TPPO, dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp. 600.000.000,”ujar IPTU Aris Saidy.

Terkait Modus Operandi dari Praktek Prostitusi yang dijalankan tersebut yaitu para tersangka menawarkan wanita (Korban) melalui aplikasi Michat untuk dieksploitasi seksual. Hasil dari menjajakan para Korban kemudian dinikmati sendiri oleh masing-masing tersangka,”ungkap Kasatreskrim.

Untuk diketahui, pengungkapan kasus TPPO ini merupakan salah satu Target Operasi (TO) selama berlangsungnya Operasi Pekat Lipu 2023 oleh Polres Toraja Utara yang sementara berjalan,”pungkas Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, IPTU Aris Saidy. (*)

Editor : Eno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini